Pages

BASIS DATA 1 BAB 2

Konsep dan arsitektur SMBD

1. Model, schema dan instances data

      Dalam pembuatan basis data, agar basis data yang dibuat bisa sesuai dengan yang kita inginkan, maka diperlukan proses perancangan terlebih dahulu. Dimana dalam proses ini dilakukan pendeskripsian data dalam bentuk schema serta pembuatan model datanya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui konsep dari schema dan model data dalam basis data.
      Schema merupakan deskripsi dari basis data berupa abstraksi data yang terdiri dari nama dan tipe dari record, item-item data, serta constraint dari basis data. Sedangkan model data merupakan alat utama yang digunakan untuk menyediakan abstraksi data. Dengan kata lain, model data merupakan penggambaran dari schema basis data. Model data merupakan alat utama untuk menyediakan abstraksi data. Model data merupakan konsep yang dapat digunakan untuk menjelaskan struktur dari basis data (tipe data, relasi dan constraint). Model data meliputi sejumlah operasi-operasi dasar untuk menspesifikasikan retrieval & update dari basis data.
      Database Schema merupakan deskripsi dari basis data yang dibuat pada saat perancangan dan diharapkan tidak akan sering berubah. Model data mempunyai konvensi-konvensi tertentu untuk menampilkan skema (schema diagram). Diagram skema hanya menampilkan beberapa aspek dari skema basis data, yaitu nama tipe record, item-item data dan constraintnya.
      Data Instance atau occurrence untuk menyatakan nilai-nilai sebenarnya dari skema basis data untuk suatu keadaan (state) tertentu.  “Database state” merupakan keadaan-keadaan nilai yang ada pada setiap saat dari database schema yang selalu harus valid (memenuhi constraint yang telah ditentukan.

      Ada tiga kategori dalam model data, yaitu:
A. Model data tingkat tinggi. Model data ini menggunakan konsep seperti entity, attribute, dan relationship.
B. Model data representasional atau implementasi. Model yang termasuk dalam jenis ini adalah model data relasional, jaringan, dan hirarki. Dimana data disajikan dengan menggunakan struktur record (record-based data model)
C. Model data fisik. Model data ini menggambarkan bagaimana data disimpan dalam komputer yaitu dalam format-format record, urutan-urutan record, dan access path.

2. Arsitektur basis data

      Arsitektur DBMS (Database Management System) ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini berfungsi untuk memisahkan antara basis data fisik dengan program aplikasi user.

      Skema-skema tersebut adalah sebagai berikut.
A. Internal level (internal schema). Menjelaskan struktur penyimpanan fisik dari basis data menggunakan model data fisik.
B. Conceptual level (conceptual schema). Menjelaskan struktur penyimpanan dari keseluruhan basis data untuk dipakai oleh satu komunitas user menggunakan model data tingkat tinggi atau model data implementasi.
C. External atau view level (external schema atau user view). Menjelaskan sebagian basis data yang menjadi perhatian dari sekelompok user tertentu menggunakan model data tingkat tinggi atau model impelementasi.

      Arsitektur Three Schema dapat digunakan untuk menjelaskan konsep ‘kebebasan data’ yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk merubah skema pada suatu level dari sistem basis data tanpa harus menyebabkan perubahan dari skema pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi.

3. Kekangan dalam basis data

      Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi dalam file-file basis data. Aturan tersebut berhubungan dengan aspek-aspek penting dalam basis data yaitu :
A. Redudansi data
      Redudansi data ialah munculnya data berulang kali pada file basis data yang semestinya tidak diperlukan.
B. Inkonsistensi data
      Merupakan munculnya data yang tidak konsisten pada kolom yang sama dalam satu atau beberapa file data yang dihubungkan. Ketidak konsistenan data biasanya terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data (data entry) atau update anomaly, yaitu suatu proses untuk meng-update data, tetapi mengakibatkan munculnya data yang tidak konsisten atau kehilangan informasi tentang objek yang ditinjau. Inkonsistensi data juga dapat diartikan sebagai data yang memiliki kesamaan primary key yang umumnya terjadi karena kesalahan input.
C. Data terisolasi
      Data terisolasi disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data dimana program aplikasi tidak dapat mengakses data-data dari file tertentu sehingga seolah-olah ada file yang terpisah atau terisolasi terhadap file yang lain dalam basis data.
      Data terisolasi harus dihindari karena akan berakibat pada tidak lengkapnya informasi yang dihasilkan dari dari pengolahan data dalam basis data. Data terisolasi adalah data yang tidak bisa diakses oleh aplikasi basis data dan menyebabkan basis data seolah-olah tidak lengkap dan menghalangi user melakukan query. Hal ini umumnya terjadi dalam model ER, dimana sebuah tabel tidak memiliki hubungan dengan tabel lain dalam satu basis data.
D. Keamanan data
      Keamanan data merupakan aspek kritis dalam basis data. Prinsip dasar keamanan data dalam basis data adalah :
      Data-data dalam basis data merupakan sumber informasi yang sangat penting dan rahasia sehingga harus dijaga dari berbagai hal yang dapat mengacaukan atau merusak data.
      Keamanan data berhubungan dengan kondisi data dalam sistem basis data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang untuk mengaksesnya.
E. Integritas data
      Integritas data berhubungan dengan kinerja sistem dalam mengendalikan semua bagian sistem. Cara menjaga integritas data adalah menyakinkan bahwa nilai-nilai data adalah benar. Hal tersebut dilakukan dengan mengeset secara sesuai prosedur penangkapan data dan membuat modul dalam program aplikasi untuk mngecek keabsahan nilai data saat dimasukkan ke dalam mesin (data entry).
      Integritas data berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali ataupun kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian yang penuh. Integritas data adalah sebuah aspek yang dimaksudkan agas administrator basis data memiliki kontrol penuh kepada basis data yang dimiliki. Hal ini dilakukan dengan cara memastikan bahwa semua prosedur yang diberikan dalam pembuatan basis data benar-benar dilakukan.


























Referensi :

https://salamadian.com/pengertian-basis-data-database/.
https://www.bukusekolah.net/2018/09/arsitektur-aplikasi-basis-data.html.
http://khabib.staff.ugm.ac.id/downloads/lecture/pengantar.pdf.
https://www.academia.edu/8756545/Pengertian_Arsitektur_sistem_basis_data.





0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Yunitaa's Creations. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online