Normalisasi
1. Pengantar normalisasi
Normalisasi database merupakan suatu pendekatan sistematis untuk meminimalkan redundansi data pada suatu database agar database tersebut dapat bekerja dengan optimal. Tujuan normalisasi database adalah untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua adalah memastikan dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat).
Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan.
1. Insert Anomali, situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database.
2. Delete Anomali, penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang seharusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.
3. Update Anomali, situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan.
2. Bentuk normal pertama (1NF)
Bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe data atau kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali data dapat di atasi. Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat bentuk normal pertama adalah sebagai berikut.
1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.
2. Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.
3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi tersebut.
4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
3. Bentuk normal kedua (2NF)
Bentuk kedua ini adalah tidak boleh ada field yang berhubungan dengan field lainnya secara fungsional.
Bentuk ini didefinisikan berdasarkan depedensi fungsional dengan syarat-syarat berikut.
1. Berada pada bentuk normal pertama.
2. Semua atribut bukan kunci memiliki depedensi sepenuhnya terhadap kunci primer Contoh : Nama dan jabatan mempunyai depedensi fungsional terhadap NIP.
3. Lama mempunyai depedensi fungsional terhadap NIP dan keahlian.
4. Bentuk tabelnya adalah : NNJ (NIP, Nama, Jabatan) dan NKL (NIP, Keahlian, Lama).
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut.
Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.
4. Bentuk normal ketiga (3NF)
Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan dengan primary key. Dengan demikian tidak ada ketergantungan transitif pada setiap kandidat key.
Bentuk Normal 3NF memiliki syarat sebagai berikut.
1. Berada dalam bentuk normal 2 NF.
2. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki depedensi transitif terhadap kunci primer.
Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.
Referensi :
https://www.academia.edu/16271805/Pengertian_Normalisasi.
http://mfikri.com/artikel/aturan-dan-teknik-dalam-melakukan-normalisasi-data.html.
0 komentar:
Posting Komentar